takhayul yang hingga saat ini masih dipercaya masyarakat tradisional. Kepercayaan itu menyebutkan jika terang Bulan mempengaruhi penderita epilepsi.
Para ilmuwan dari University College London mengungkapkan jawaban ilmiah atas hal ini. Mereka menemukan bahwa sejumlah kasus serangan epilepsi berkaitan dengan aktivitas elektrik pada otak. Pada penderita epilepsi, aktivitas tersebut akan menurun saat Bulan menampakkan sinar paling terang dan menyebabkan mereka mengalami kejang-kejang.
Dikutip dari Daily Mail, Senin (23/11/2009), dalam studi ini para ilmuwan menguji para penderita epilepsi saat terjadi fenomena terang bulan. Ilmuwan kemudian merekam mereka saat mengalami kejang selama periode 24 jam.
Mereka lalu membandingkan lama perbedaan waktu saat pasien mengalami kejang dengan tingkat kecerahan cahaya Bulan.
"Hasil penelitian memperlihatkan bahwa selama Bulan berada pada fase siklus yang lebih terang, penderita epilepsi lebih sedikit mengalami kejang-kejang," kata salah satu peneliti Sallie Baxendale.
Baxendale juga menyebutkan, penemuan ini menyimpulkan bahw
serangan epilepsi lebih jarang terjadi ketika malam diliputi terang Bulan.
Para ahli percaya, hal ini merupakan efek dari hormon melatonin yang hanya akan muncul pada keadaan malam yang gelap. Hormon ini kemudian memicu terjadinya kejang-kejang pada penderita epilepsi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar